Layang-Layang Persahabatan, Kumpulan Cerpen Remaja
Rp 65.000
Judul :Layang-Layang Persahabatan
Penulis :Tim Penulis sebagai berikut
Adinda Julia Nisrina
Ali Daffa’ S.A.
Annisa Nurlaili A.
Arya Maulana Wiarnata
Asiyah Fadhilah Ningrum
Diyang Aufa Mayhatama
Hakim Al Madda Zahran
Malika Alyandina Sunardi
Meinda Nur Aisyah
Nurhanifah Abdullah
Tri Liana Sevira
Sofiatul Zaharoh
Stevani Aqueen Hanyt
Ukhtia Lira Kurnia
Zaizafun Tsuraya Z.
Ukuran buku : 14x20 cm
Ketebalan : 121 halaman
Harga : 65.000
Penulis :Tim Penulis sebagai berikut
Adinda Julia Nisrina
Ali Daffa’ S.A.
Annisa Nurlaili A.
Arya Maulana Wiarnata
Asiyah Fadhilah Ningrum
Diyang Aufa Mayhatama
Hakim Al Madda Zahran
Malika Alyandina Sunardi
Meinda Nur Aisyah
Nurhanifah Abdullah
Tri Liana Sevira
Sofiatul Zaharoh
Stevani Aqueen Hanyt
Ukhtia Lira Kurnia
Zaizafun Tsuraya Z.
Ukuran buku : 14x20 cm
Ketebalan : 121 halaman
Harga : 65.000
Gambaran Isi
“Udah, ayo main!" Ridwan semangat membebaskan layang-layangnya ke udara.
Disusul yang lain bangkit dari duduknya.
"1, 2, 3, terbang!" teriakku memberi kekuatan agat layang-layang bisa terbang bebas. Layang-layangRidwan dan Rijal juga sudah lepas landas. Giliran layang-layang Adit kalah melawan gravitasi bumi.
"Kenapa Dit, layang-layangmu?" Ridwan memerhatikan Adit sedari tadi lari ke sana ke mari, merasa kasihan.
"Nggak tahu nih, dari tadi nggak terbang-terbang. Jatuh lagi. Jatuh lagi,” sahutnya cemberut.
Rijal yang melihat itu, segera menaruh botol benangnya lalu menghampiri. Aku turut mendekat.
"Mana sini," pinta Rijal hendak membantu. Benang bagian tengah yang menghubungkan sisi kiri dan kanan layang-layang sedikit digulung. Sehingga layang-layang membentuk huruf U. Agar layang-layang mampu melawan tekanan udara di atas sana. Prinsip ini seperti di pesawat terbang.
Kisah layang-layang dan persahabatan beberapa remaja itu merupakan salah satu cerpen yang ada dalam buku ini. Mereka saling membantu dalam permainan layang-layang. Buku ini berisi kumpulan cerpen karya siswa SMA MTA Surakarta yang mengikuti pelatihan menulis bersama prodi Sastra Indonesia FIB UNS tahun 2023. Sebelum menulis, siswa mendapat materi penulisan cerpen dari dosen dan mempraktikannya dalam sebuah tulisan cerpen utuh. Tema-tema yang diangkat oleh siswa beragam, mulai dari persahabatan, kepercayaan diri, kompetisi, dan meraih prestasi. Mereka menceritakan tentang diri mereka dan lingkungannya dalam sebuah karya sastra yang bisa dibaca oleh orang lain. Harapannya, karya sastra menjadi katarsis bagi penulisnya dan menambah manfaat bagi pembacanya. Selamat membaca!
“Udah, ayo main!" Ridwan semangat membebaskan layang-layangnya ke udara.
Disusul yang lain bangkit dari duduknya.
"1, 2, 3, terbang!" teriakku memberi kekuatan agat layang-layang bisa terbang bebas. Layang-layangRidwan dan Rijal juga sudah lepas landas. Giliran layang-layang Adit kalah melawan gravitasi bumi.
"Kenapa Dit, layang-layangmu?" Ridwan memerhatikan Adit sedari tadi lari ke sana ke mari, merasa kasihan.
"Nggak tahu nih, dari tadi nggak terbang-terbang. Jatuh lagi. Jatuh lagi,” sahutnya cemberut.
Rijal yang melihat itu, segera menaruh botol benangnya lalu menghampiri. Aku turut mendekat.
"Mana sini," pinta Rijal hendak membantu. Benang bagian tengah yang menghubungkan sisi kiri dan kanan layang-layang sedikit digulung. Sehingga layang-layang membentuk huruf U. Agar layang-layang mampu melawan tekanan udara di atas sana. Prinsip ini seperti di pesawat terbang.
Kisah layang-layang dan persahabatan beberapa remaja itu merupakan salah satu cerpen yang ada dalam buku ini. Mereka saling membantu dalam permainan layang-layang. Buku ini berisi kumpulan cerpen karya siswa SMA MTA Surakarta yang mengikuti pelatihan menulis bersama prodi Sastra Indonesia FIB UNS tahun 2023. Sebelum menulis, siswa mendapat materi penulisan cerpen dari dosen dan mempraktikannya dalam sebuah tulisan cerpen utuh. Tema-tema yang diangkat oleh siswa beragam, mulai dari persahabatan, kepercayaan diri, kompetisi, dan meraih prestasi. Mereka menceritakan tentang diri mereka dan lingkungannya dalam sebuah karya sastra yang bisa dibaca oleh orang lain. Harapannya, karya sastra menjadi katarsis bagi penulisnya dan menambah manfaat bagi pembacanya. Selamat membaca!
Posting Komentar