Sarapan Terakhir - Kumpulan Cerpen, Fiksi Mini, dan Puisi
Rp 86.000
Judul: Sarapan Terakhir, Kumpulan Cerpen, Fiksi Mini, dan Puisi
Penulis: Ergasia Hani
Ukuran buku:14x20 cm
Ketebalan: 187 halaman
Blurb:
Filta, gadis sebatang kara yang menjadi tukang parkir di ibu kota, terbangun dari pingsannya. Bukan rasa sakit dari luka-luka pasca kecelakaan yang bikin dia nelangsa, bukan juga rindu yang merana pada bapak ibunya. Filta menangisi hilangnya harta yang paling berharga buatnya saat ini: buku puisi! Ada apa memangnya dengan buku itu?
Ada juga kisah tentang Kina, seorang ibu muda asal Indonesia yang merantau bersama suami dan putra kecilnya di Negeri Jiran. Ia bergumul dalam rutinitas harian yang membosankan dan masalah mentalnya sendiri, lebih-lebih dalam kecemasan masif yang melingkupi pandemi Covid-19. Apakah Kina dapat mempertahankan kewarasannya demi dirinya sendiri dan orang-orang tercinta?
Pernahkah kau rasakan keterasingan dari dunia yang betul-betul menggerogoti jiwa? Sunyi yang nyenyat di tengah dunia yang berisik, tahukah kau rasanya? Tawuran di dalam kepala yang sungguh melelahkan, antara harapan dan keresahan, cita-cita dan realita, pernahkah kau mengalaminya?
Kumpulan cerita pendek, fiksi mini, dan puisi dalam buku ini mengajak pembaca untuk duduk menyantap “sarapan terakhir” yang kaya rasa. Gembira, berbunga-bunga, muram, sedih, nelangsa, bahkan marah, tersaji komplit di dalamnya dalam bait-bait kisah dan syair. Seolah menjadi santapan pamungkas dalam hidup seseorang, tiap episode dan fenomena hidup semestinya dinikmati sepenuh jiwa agar melahirkan sebaik-baik makna.
Penulis: Ergasia Hani
Ukuran buku:14x20 cm
Ketebalan: 187 halaman
Blurb:
Filta, gadis sebatang kara yang menjadi tukang parkir di ibu kota, terbangun dari pingsannya. Bukan rasa sakit dari luka-luka pasca kecelakaan yang bikin dia nelangsa, bukan juga rindu yang merana pada bapak ibunya. Filta menangisi hilangnya harta yang paling berharga buatnya saat ini: buku puisi! Ada apa memangnya dengan buku itu?
Ada juga kisah tentang Kina, seorang ibu muda asal Indonesia yang merantau bersama suami dan putra kecilnya di Negeri Jiran. Ia bergumul dalam rutinitas harian yang membosankan dan masalah mentalnya sendiri, lebih-lebih dalam kecemasan masif yang melingkupi pandemi Covid-19. Apakah Kina dapat mempertahankan kewarasannya demi dirinya sendiri dan orang-orang tercinta?
Pernahkah kau rasakan keterasingan dari dunia yang betul-betul menggerogoti jiwa? Sunyi yang nyenyat di tengah dunia yang berisik, tahukah kau rasanya? Tawuran di dalam kepala yang sungguh melelahkan, antara harapan dan keresahan, cita-cita dan realita, pernahkah kau mengalaminya?
Kumpulan cerita pendek, fiksi mini, dan puisi dalam buku ini mengajak pembaca untuk duduk menyantap “sarapan terakhir” yang kaya rasa. Gembira, berbunga-bunga, muram, sedih, nelangsa, bahkan marah, tersaji komplit di dalamnya dalam bait-bait kisah dan syair. Seolah menjadi santapan pamungkas dalam hidup seseorang, tiap episode dan fenomena hidup semestinya dinikmati sepenuh jiwa agar melahirkan sebaik-baik makna.
Posting Komentar